Minggu, 10 November 2019

Informasi Dalam Praktik



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Informasi Dalam Praktik
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

 

Oleh :
RISNANDA JULIANA PUTRI
(43218110088)


REGULER 2
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Informasi Dalam Praktik“. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP., CAPF.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun siapa saja yang ingin memahami evaluasi tentang Informasi Dalam Praktik.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 11 November 2019
Penulis


Risnanda Juliana Putri




Abstrak

Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja, yang disebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor-CSF), yang memiliki pengaruh sangat besar pada keberhasilan dan kegagalan perusahaan. Dengan memusatkan perhatian pada CSF, manajemen memastikan bahwa ia akan menghabiskan waktunya pada hal – hal yang benar – benar berarti.  Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi yang efektif adalah salah satu CSF-nya.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari – hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem – sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perushaan yang bergerak dalam bisnis distribusi (seperti produsen, distributor, atau pedagang eceran) memproses pesanan pelanggan, memsan penggantian persediaan, dan memelihara buku besar.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM). CRM memiliki kebutuhan data yang begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang inovatif – data warehouse (gudang data). Data warehouse lama – kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Satu jenis peranti lunak khusus, yang disebut OLAP (on-lineanalyitical processing) telah dikembangkkan untuk memberikan informasi kepada para pengguna data warehouse dalam bentuk multidimensional. Salah satu fitur yang menarik dari penggudangan data adalah bahwa peranti lunak dapat mengenali pola – pola di dalam data yang tidak diketahui oleh para pengguna. Jenis data minning (penambangan data) seperti ini disebut penemuan pengetahuan (knowledge discovery).



Bab I

Pendahuluan
  

A. Latar Belakang
Semua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasi mereka aman. Kalangan industri telah lama menyadari kebutuhan untuk menjaga keamanan dari para kriminal komputer dan sekarang pemerintah telah mempertinggi tingkat keamanan sebagai salah satu cara untuk memerangi terorisme, isu-isu utama mengenai keamanan versus ketersediaan serta keamanan versus hak pribadi harus diatasi.
Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan kerahasiaan,ketersediaan, serta integritas pada semua sumber daya informasi perusahaan. Manajemen keamanan informasi terdiri atas perlindungan harian, yang disebut manajemen keamanan informasi dan persiapan operasional setelah suatu bencana yang disebut dengan manajemen keberlangsungan bisnis.
Dua pendekatan dapat dilakukan untuk menyusun strategi-strategi Information Security management-ISM manajemen resiko dan kepatuhan tolak ukur. Perhatian akan ancaman dan resiko  berhubungan dengan pendekatan manajemen risiko. Ancaman dapat bersifat internal atau eksternal, tidak disengaja atau disengaja. Risiko dapat mencakup insiden pengungkapan,penggunaan, dan modifikasi yang tidak diotorisasi serta pencurian, penghancuran dan penolakan layanan. Dalam makalah ini, penyaji akan memaparakan mengenai keamanan infomasi. 

B. Rumusan Masalah 
  1. Bagaimana informasi sebagai salah satu faktor penting penentu keberhasilan?
  2. Bagaimana sistem pemrosesan transaksi?
  3. Bagaimana sistem informasi organisasi? 
  4. Bagaimana manajemen hubungan Pelanggan? 
  5. Apa karakteristik dari data warehousing? 
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui bagaimana sebagai salah satu faktor penting penentu keberhasilan, bagaimana sistem pemrosesan transaksi, bagaimana sistem informasi organisasi, bagaimana manajemen hubungan Pelanggan, apa karakteristik dari data warehousing.


Literatur Teori

Istilah informasi Sering kita soroti dalam lingkup Teknologi, seperti istilah teknologi informasi yang umum kita ketahui. Namun informasi memiliki pengertian yang sangat luas bukan hanya ada dalam teknologi. Meskipun kenyataannya tidak bisa kita pungkiri bahwa informasi ini memiliki kaitan erat dengan teknologi, karena dengan perkembangan teknologi itu sendiri informasi juga berkembang dengan pesat, karena itu tepat lah bahwa perkembangan teknologi dan informasi ini membentuk sebuah era yaitu “Era Informasi”.
Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. 
Pengertian Informasi Menurut Para Ahli : 
  1. Menurut Abdul Kadir dan Mc Fadden, informasi merupakan data yang telah diproses. Pemrosesan data tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga data yang telah diproses tersebut dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menerima dan menggunakannya.
  2. Anton M. Moeliono juga mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses, namun pemrosesan tersebut dilakukan untuk suatu tujuan tertentu. Selanjutnya  Anton M. Moeliono juga menyatakan bahwa informasi merupakan keterangan, kabar berita, pemberitahuan, penerangan, atau bahan nyata lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan kajian analisis untuk mengambil kesimpulan atau keputusan tertentu.
  3. Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi, Azhar Susanto mendefinisikan informasi sebagai hasil pengolahan data. Data yang dihasilkan tersebut memberikan arti & manfaat tertentu bagi otang yang menerimanya. 
  4. Dalam buku Accounting Information System and Business Organization, Barry E. Cushing menyatakan bahwa infromasi merupakan suatu hal yang menunjukkan hasil suatu proses pengolahan data. Hasil pengolahan data tersebut terorganisir dan mempunyai manfaat atau berguna bagi penerimanya. 
  5. Menurut Burch dan Strater, informasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan data yang ditujukan untuk memberikan keterangan atau pengetahuan tertentu mengenai suatu hal. 
  6. Georgr R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi merupakan data penting, yang dapat memberikan pengetahuan yang berguna atau bermanfaat bagi penerimanya.
  7. Gordon B. Davis juga menyatakan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah. Pengolahan tersebut dilakukan agat data tersebut menjadi bentuk yang memiliki arti dan bermanfaat bagi penerimanya, baik untuk pengambilan keputusan di masa ini atau di masa depan.  
  8. Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi Jogianto mengemukakan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah kedalam bentuk yang lebih berarti, berguna atau bermanfaat bagi orang yang menerimanya. Hasil pengolahan data tersebut menggambarkan kejadian (event) yang nyata (fact) yang dapat digunakan untuk membuat atau mengambil keputusan. 

Bab II
 
Pembahasan
 
A. Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan 

Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) ataufaktor penting penentu keberhasilan.Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi.Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industri kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien dan pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan sebagai pengembangan personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun 1960-an semuanya diyakini sebagai CSF.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka telah mencapainya.

B. Sistem Pemrosesan Transaksi 
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer. Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai suatu sistem distribusi (distribution system). Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi - organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan - badan pemerintahan seperti militer dan perpajakan. semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak dalam bidang bisnis distribusi. 

Tinjauan Sistem :
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribusi" yang berada ditengah. Unsur - unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak - kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan akuntansi standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber - sumber daya daya maya (virtual).

Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi 
1. Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
a. Sistem entri pesanan (order entry system)  memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem.
b. Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan. 
c. Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan. 
d. Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari pelanggan.
2. Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti 
a. Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan. 
b. Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan. 
c. Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran. 
3. Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar 
Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan. 
Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah digabungkan. 
Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukukan catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku besar.  
Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system) menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta laporan lainnya 

Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam  Perspekti 
Sistem ini mengambil bentuk basis data yang mendokumentasikan semua hal yang penting dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan lingkungan. 

C. Sistem Informasi Organisasi 

Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur, dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi, ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif.
Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi.

Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System – MKIS)memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Subsistem Output. Setiap subsism output memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting di dalam bauran pemasaran.  Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntungan. Subsistem Produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-produk perusahaan.  Subsistem promosi (promotion subsystem)memberikan informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan. Subsistem Harga (Price subsystem) membantu manajer meengambil keputusan harga. Selain itu, masih terdapat subsistem kelima, subsistem bauran integrasi (integrated mix subsystem). Yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi  yang mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari informasi yang diberikan  oleh subsistem bauran terintegrasi adalah ramalan penjualan, yang memperhitungkan interaksi dariseluruh unsur.
Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam koleksi peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dalam bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis, komuniksi elektronik, dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer perusahaan yang memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input. 
Subsistem Input : sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber-sumber internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data. Kita telah mengamati pengumpulan data ini dalam pembahasan mengenai sistem diatribusi. Subsistem riset pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan melakukan studi-studi khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran (marketing intelligence subsystem) mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapt mempengaruhi operasi pemasaran. 

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia 
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Dengan menggunakan format  yang sama seperti MKIA. Sistem pemrosesan transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem riset sumber daya manusia yang melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelegensi sumber daya manusia yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Masing-masing subsistem output dari HRIA akan menangani aspek-aspek tertentu dari manajemen SDM: Perencanaan, rekrutmen, penglolaan tenaaga kerja, kompensasi karyawan, memberikan tunjangan kepada karyawan, dan membuat banyak laporan SDM yang diminta oleh lingkungan, terutama badan-badan pemerintah. Ini adalah cara bagaimana subsistem output iklan ditentukan-mereka mencerminkan area-area kepentingan utama bagi para penggunanya.

Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan informasi kepada kepada seluruh manaje perusahaan yang  berkaitan dengan operasi manfuaktru perusahaan. Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi manufaktur, dengan mengunakan format yang sama seperti HRIA dan MKIA. Subsistem rekayasa industry terdiri atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para tekhnisi industry (industrial engineering –IE) yang melakukan studi atas operasi manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat subsistem output memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam manufacturing-produksi, persediaan, mutu, dan biaya.

Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memeberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Dalam menggunakan format yang sama seperti sistem informasi untuk area-area bisnis yang lain. subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalikan keuangan perusahaan. 

Sistem Informasi Eksekutif 
Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS).
EIA perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari atas sebuah komuter pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data eksekutif. Basis data ini dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan. Eksekutif akan memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi format awal atau untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak sebagai “dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor faktor-faktor penting penentu keberhasilan organisasi.
Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubungan dengan EIS. Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber eksternal, dan berita-berita  penjelasan akan peristiwa-peristiwa  terbaru akan dapat dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing-masing. Selain basis data korporat. EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif  dan koleksi pranti lunak yang menghasilkan informasi eksekutif.
Meskipus sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai ringkasan informasi, terdapat beberapa pengecualian. Beberapa eksekutif lebih menyukai detail. Para perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan dapat memenuhi keinginan semua eksekutif, apa pun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan memberikan kemampuan drill-down (perincian). Dengan pendekatan ini,  eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian secara berurutan menampilkan detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-down ini akan terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas bahwa mereka telah mendapatkan jumlah detail sesuai dengan kebutuhan.

D. Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM)adalah manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan.

E. Karakteristik Data Warehouse
Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
  1. Kapasitas penyimpanan sangat besar
  2. Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap paling mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi yang baru
  3. Data dapat diambil dengan mudah 
  4. Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari 
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memegang demikian adanya. Bahkan pada kenyataannya, tantangannya begitu besar sehingga beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana- mengimplementasikan data warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini, akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk menguraikan subjek. Data mart adalah suatu basis data yang berisi data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.

Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna.
Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika data diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan, maka data tersebut akan ditambahkan ke data warehouse.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi (extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber;proses transformasimembersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan membuat ringkasan. Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna memberikan fleksibilitas maksimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para pengguna. Prosespemuatan (loading) melibatkan entri data ke dalam tempat penyimpanan data warehouse. 

Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokais, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan) dan data kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse, terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalm tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung untuk menghasil suatu paket informasi.
Tabel Dimensi, data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi (dimension tabels).
Tabel Fakta, tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables) berisi ukuran-ukuran kuantitatif sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Paket Informasi (information package), mengidentifikasi semua dimensi yang akan digunakan dalam analisis aktivitas tertentu. 
Skema Bintang, karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya informasi seperti : 
  1. Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu. 
  2. Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir. 
  3. Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan samapai dengan saat ini. 


Bab III

Penutup

Kesimpulan
Semua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasi mereka aman. Kalangan industri telah lama menyadari kebutuhan untuk menjaga keamanan dari para kriminal komputer dan sekarang pemerintah telah mempertinggi tingkat keamanan sebagai salah satu cara untuk memerangi terorisme, isu-isu utama mengenai keamanan versus ketersediaan serta keamanan versus hak pribadi harus diatasi.
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer. Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing.
Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur, dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi, ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif. 



Daftar Pustaka

  1. Putra, Y. M., (2018). Informasi Dalam Praktik. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana".
  2. http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/
  3. https://fahrulrozy.wordpress.com/2011/01/17/informasi-dalam-praktik/  
  4. http://thestoryofradhidevito.blogspot.com/2012/10/rangkuman-bab-8-informasi-dalam-praktik.html 
  5. http://kelompoktugassim.blogspot.com/2014/05/bab-viii-tentang-informasi-dalam-praktik.html 
  6. http://pestajesica19.blogspot.com/2018/07/tugasmakalah-informasidalam-praktik.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak Pemanfaatan Blog dan Database

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dampak Pemanfaatan Blog dan Database Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Oleh : RISNANDA JUL...