Senin, 21 Oktober 2019

Pengembangan Sistem Informasi


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengembangan Sistem Informasi
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

 
Oleh :
RISNANDA JULIANA PUTRI
(43218110088)


REGULER 2
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi“. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP., CAPF.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun siapa saja yang ingin memahami evaluasi tentang Sistem Pengembangan Sistem Informasi.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 21 Oktober 2019
Penulis


Risnanda Juliana Putri











Abstrak


            Pengembangan sistem informasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses pencatatantransaksi yang berhubungan dengan penjualan dan persediaan barang agar proses bisnisperusahaan lebih efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka,metode analisis dan perancangan. Studi pustaka yaitu mengumpulkan berbagai sumber – sumber kepustakaan, metode analisis yaitu mengadakan penelitian pada perusahaan dengancara observasi langsung dan wawancara, analisis dan identifikasi terhadap kekurangan pada sistem manual serta merancang sistem yang lebih baik. Metode Perancangan yaitu denganmerancang sistem yang baru menggunakan pendekatan berorietasi objek.
        Hasil yang dicapai yaitu suatu sistem informasi yang dapat mengintegrasikan data – data yang berhubungan denganpenjualan serta dapat menyajikan laporan – laporan yang dibutuhkan sehingga dapatmengefektifkan proses bisnis yang berjalan dan dapat memberikan informasi yang bergunauntuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
       Sistem Informasi merupakan satu hal wajib dipunyai oleh setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan pada bisnis terhadap perusahaan yang sejenisnya. Dengan adanya sistem informasi ini, maka tidak hanya membuat proses menjadi otomatis, tetapi juga menciptakan tingkat akurasi yang tinggi, kecepatan dalam pelayanannya,dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan. 


Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai dari gambar – gambar yang tak bermakna di dinding – dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.
Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan semakin cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.
Kata infomasi sudah tidak asing lagi bagi setiap orang, hampir setiap hari orang-orang mendapatkan informasi dari mana saja. Sebuah informasi sangatlah dibutuhkan oleh setiap orang untuk mempermudah kelangsungan hidup, dengan adanya informasi semua orang mengetahui hal – hal kecil hingga besar, dan dapat mengatur kehidupannya sendiri. Begitupun bagi sebuah organisasi atau perusahaan, informasi berguna untuk pengambilan keputusan atau pengendalian baik di dalam organisasi atau perusahaan itu. 
Informasi yang baik dan akurat akan membuat sebuah organisasi atau perusahaan berkembang menjadi lebih baik, karena dengan adanya informasi para pengelola dapat mengenal lebih baik kondisi obyektif dari organisasi atau perusahaan. 
Untuk dapat menghasilkan sebuah informasi yang baik dan akurat maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang baik pula. Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi. Karena fungsi dari sistem informasi itu adalah menyajikan atau memberikan infomasi, sehingga bila sistem tersebut mengalami gangguan atau kerusakan maka sebuah informasi tidak akan disajikan secara baik dan benar. Oleh karena itulah dibutuhkan pengembangan sistem informasi guna memaksimalkan kinerja suatu sistem informasi.

B. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana sejarah pengembangan sistem informasi ?
  2. Apa tujuan dari pengembangan sistem informasi ?
  3. Apa saja prinsip pengembangan sistem informasi ? 
  4. Bagaimana tahap – tahap dari pengembangan sistem informasi ? 
  5. Siapa saja tim pengembang sistem informasi ? 
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui sejarah dari pengembangan sistem informasi, tujuan, prinsip, tahap – tahap, dan siapa saja tim dalam pengembangan sistem informasi.


Literatur Teori

Sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis.
Menurut (Stoa, 2008) “Pengertian dari sistem merupakan gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama yang  membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem”.
Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan (Kent, 2008). 
Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan (KAMI, 2008). 
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. 
Pengembangan sistem adalah metode/prosedur/konsep/aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu (dinu, 2008). 
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. (KAMI, 2008). 

 

Bab II
Pembahasan
 
A. Sejarah Dari Pengembangan Sistem Informasi
Perkembangan Peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding – dinding goa, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.
Pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh militer untuk pengiriman dan penerimaan dokumen – dokumen. Pengiriman dan penerimaan dokumen – dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape. Adapun sejarah perkembangan sistem informasi dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut :
1. Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM) atau Pra Mekanik
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda – benda yang ada di sekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk – bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini.
2. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan – kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus, dan mahal.
a. 3000 SM. Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol – simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf – huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa.
b. 2900 SM. Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno. Hierogliph merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketika digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
c. 500 SM. Serat Papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Niil ini menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi. 
d. 105 M. Bangsa Cina menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap. 
3. Masa Modern (1400-an M s/d sekarang) 
a. Tahun 1455. Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.
b. Tahun 1830. Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya. Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama ENIAC I dibentuk.
c. Tahun 1837. Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan penerimaan informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu. 
d. Tahun 1940. Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen – dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape. 
e. Tahun 1946. Komputer digital pertama di dunia ENIAC I dikembangkan. 
f. Tahun 1969. Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50 Kbps. 
g. Tahun 1973-1990. Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antaranya; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway. 
4. Tahun Sekarang (1991 – Sekarang) 
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. Pada tahun 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. Tahun 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi (oleh Network Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General Atomics/CERFnet), pada tahun 1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tahun 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

B. Tujuan Dari Pengembangan Sistem Informasi
  1. Performance (kinerja), peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi dengan waktu yang secepat mungkin.
  2. Information (informasi), peningkatan kualitas dari informasi tersebut sehingga akan menentukan kebijakan dari organisasi.
  3. Economy, meningkatkan keuntungan dengan biaya yang minimum. 
  4. Control (pengendalian), digunakan untuk mengontrol atau mendeteksi adanya kesalahan pada suatu sistem. 
  5. Efficiency (efisiensi), pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin. 
  6. Service, peningkatan layanan oleh sebuah sistem. 
C. Prinsip Dari Pengembangan Sistem Informasi
Ada beberapa prinsip yang mempengaruhi perkembangan sistem informasi yaitu :
  1. Sistem yang digunakan adalah untuk manajemen.Yaitu sebuah sistem harus dapat mendukung segala kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
  2. Pemilik dan pengguna sistem harus terlibat dalam pengembangan. Keterlibatan pemilik pengguna sistem (system owner and user) adalah keharusan yang mutlak untuk keberhasilan pengembangan sistem.
  3. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Modal yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi mutakhir. Seperti halnya dengan investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu semua alternatif yang ada harus diinvestigasi dan investasi yang terbaik harus bernilai. 
  4. Tentukan tahapan pengembangan. Penahapan akan membuat proses pengembangan yang menjadi aktivitas – aktivitas yang lebih kecil lebih mudah dikelola dan diselesaikan. 
  5. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik. Orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem informasi harus merupakan orang yang terdidik tentang permaslahan – permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan. 
  6. Proses pengambangan sistem tidak harus urut. Langkah – langkah harus dilakukan secara bersama – sama. 
  7. Jangan takut membatalkan proyek. Keraguan untuk terus melanjtkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya dana ke dalam proyek ini hanya akan membunag dana dengan sia – sia. 
  8. Dokumentasi. Dokumentasi sangat berguna untuk pengembangan sistem berikutnya. Dokumentasi seharusnya dilakukan dari awal pengembangan sistem sampai proses tersebutselesai dilakukan. 
D. Tahap – Tahap Dari Pengembangan Sistem Informasi

1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek – proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan – keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang mencakup :
a. Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas.
b. Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal – hal demikian dapat dicegah sejak awal. 
c. Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi. 
d. Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal. 
2. Tahap Analisis 
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut :
a. Menetapkan rencana penelitian sistem 
b. Mengorganisasikan tim proyek 
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi 
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem 
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem 
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
 
3. Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangansistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak 
d. Menyiapkan database 
e. Menyiapkan fasilitas fisik 
f. Memberikan pelatihan dan workshop 
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem) 
h. Penggunaan sistem baru. Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. 
6. Tahap Pasca Implementasi 
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.

E. Tim Pengembang Sistem Informasi
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
  1. Manajer Analis Sistem.
  2. Ketua Analis Sistem
  3. Analis Sistem Senior 
  4. Analis Sistem Junior 
  5. Pemrogram Aplikasi Senior 
  6. Pemrogram Aplikasi Junior 
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.


Bab III

Penutup

Kesimpulan

Untuk dapat menghasilkan sebuah informasi yang baik dan akurat maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang baik pula. Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi. Karena fungsi dari sistem informasi itu adalah menyajikan atau memberikan infomasi, sehingga bila sistem tersebut mengalami gangguan atau kerusakan maka sebuah informasi tidak akan disajikan secara baik dan benar. Oleh karena itulah dibutuhkan pengembangan sistem informasi guna memaksimalkan kinerja suatu sistem informasi.
Sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis.
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. 


Daftar Pustaka
  1. Putra, Y. M., (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
  2. http://ranifitriani00.blogspot.com/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html  
  3. https://intanandini209.wordpress.com/2014/12/21/makalah-pengembangan-sistem-informasi/ 
  4. http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/pengembangan-sistem-informasi.html 
  5. http://cheesterzone.blogspot.com/2012/10/konsep-pengembangan-sistem-informasi.html  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak Pemanfaatan Blog dan Database

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dampak Pemanfaatan Blog dan Database Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Oleh : RISNANDA JUL...