SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengembangan Sistem Informasi
Dosen
: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Oleh
:
RISNANDA JULIANA PUTRI
(43218110088)
REGULER
2
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya
penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi“.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Yananto
Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP., CAPF.
Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun siapa saja
yang ingin memahami evaluasi tentang Sistem
Pengembangan Sistem Informasi.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 21 Oktober 2019
Penulis
Risnanda
Juliana Putri
Abstrak
Pengembangan sistem informasi ini
bertujuan untuk mengoptimalkan proses pencatatantransaksi yang berhubungan
dengan penjualan dan persediaan barang agar proses bisnisperusahaan lebih
efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi
pustaka,metode analisis dan perancangan. Studi pustaka yaitu mengumpulkan
berbagai sumber – sumber kepustakaan, metode analisis yaitu mengadakan
penelitian pada perusahaan dengancara observasi langsung dan wawancara,
analisis dan identifikasi terhadap kekurangan pada sistem manual serta
merancang sistem yang lebih baik. Metode Perancangan yaitu denganmerancang
sistem yang baru menggunakan pendekatan berorietasi objek.
Hasil yang dicapai yaitu suatu sistem informasi
yang dapat mengintegrasikan data – data yang berhubungan denganpenjualan
serta dapat menyajikan laporan – laporan yang dibutuhkan sehingga
dapatmengefektifkan proses bisnis yang berjalan dan dapat memberikan informasi
yang bergunauntuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
Sistem
Informasi merupakan satu hal wajib dipunyai oleh setiap perusahaan dalam
menghadapi persaingan pada bisnis terhadap perusahaan yang sejenisnya. Dengan
adanya sistem informasi ini, maka tidak hanya membuat proses menjadi otomatis,
tetapi juga menciptakan tingkat akurasi yang tinggi, kecepatan dalam
pelayanannya,dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan.
Bab I
Pendahuluan
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan
perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan
istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai dari gambar –
gambar yang tak bermakna di dinding – dinding gua, peletakkan tonggak sejarah
dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang
kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan
selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.
Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin
maju, semakin modern dan semakin luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem
informasi dimulai dari tingkat kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan
masyarakat akan informasi maka akan semakin cepat pula sistem informasi
mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari sekedar
menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.
Kata infomasi sudah tidak asing lagi bagi setiap
orang, hampir setiap hari orang-orang mendapatkan informasi dari mana saja.
Sebuah informasi sangatlah dibutuhkan oleh setiap orang untuk mempermudah
kelangsungan hidup, dengan adanya informasi semua orang mengetahui hal – hal kecil
hingga besar, dan dapat mengatur kehidupannya sendiri. Begitupun bagi sebuah
organisasi atau perusahaan, informasi berguna untuk pengambilan keputusan atau
pengendalian baik di dalam organisasi atau perusahaan itu.
Informasi yang baik dan akurat akan membuat
sebuah organisasi atau perusahaan berkembang menjadi lebih baik, karena dengan
adanya informasi para pengelola dapat mengenal lebih baik kondisi obyektif dari
organisasi atau perusahaan.
Untuk dapat menghasilkan sebuah informasi yang
baik dan akurat maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang baik
pula. Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah
data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan
manusia untuk menghasilkan informasi. Karena fungsi dari sistem informasi
itu adalah menyajikan atau memberikan infomasi, sehingga bila sistem tersebut
mengalami gangguan atau kerusakan maka sebuah informasi tidak akan disajikan
secara baik dan benar. Oleh karena itulah dibutuhkan pengembangan sistem
informasi guna memaksimalkan kinerja suatu sistem informasi.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana sejarah pengembangan sistem informasi ?
- Apa tujuan dari pengembangan sistem informasi ?
- Apa saja prinsip pengembangan sistem informasi ?
- Bagaimana tahap – tahap dari pengembangan sistem informasi ?
- Siapa saja tim pengembang sistem informasi ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk
mengetahui sejarah dari pengembangan sistem informasi, tujuan, prinsip, tahap –
tahap, dan siapa saja tim dalam pengembangan sistem informasi.
Literatur Teori
Sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau
subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan
untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya.
Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita
tertulis atau sinyal elektronis.
Menurut (Stoa, 2008) “Pengertian dari sistem merupakan
gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama yang
membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang
atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita
sebut suatu sistem”.
Sistem informasi (Information System) adalah
sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan
keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam
mengambil keputusan (Kent, 2008).
Pengertian dari sistem informasi menurut
Komunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem
informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung
operasi dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan
proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung
dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan
kebutuhan pembuat keputusan (KAMI, 2008).
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat
didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan
atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain
menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem
informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan,
menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.
Pengembangan sistem adalah
metode/prosedur/konsep/aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem
informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama
pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik
sistematik untuk mengerjakan sesuatu (dinu, 2008).
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. (KAMI, 2008).
Bab II
Pembahasan
A. Sejarah Dari
Pengembangan Sistem Informasi
Perkembangan Peradaban manusia diiringi dengan
perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan
istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai dari
gambar-gambar yang tak bermakna di dinding – dinding goa, peletakkan tonggak
sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang
kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan
selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.
Pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem
informasi digunakan oleh militer untuk pengiriman dan penerimaan dokumen –
dokumen. Pengiriman dan penerimaan dokumen – dokumen ini disimpan dalam
bentuk magnetic tape. Adapun sejarah perkembangan sistem informasi
dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut :
1. Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM) atau Pra
Mekanik
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan
manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk
yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada
dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini
mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda – benda yang ada di sekitar
lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk – bentuk yang kemudian
mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka
dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan
sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini.
2. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi
teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih
digunakan oleh kalangan – kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat
khusus, dan mahal.
a. 3000 SM. Untuk yang pertama kali tulisan digunakan
oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol – simbol yang dibentuk dari
pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf – huruf ini juga mempunyai bentuk
bunyi yang berbeda(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan
bahasa.
b. 2900 SM. Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir
Kuno. Hierogliph merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan di wakili oleh
simbol yang berbeda, yang ketika digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara
pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini
lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
c. 500 SM. Serat Papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas
yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Niil ini
menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel
dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai
media informasi.
d. 105 M. Bangsa Cina menemukan kertas. Kertas yang
ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal
sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci
kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem
pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan
dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.
3. Masa Modern (1400-an M s/d sekarang)
a. Tahun 1455. Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf
yang terbuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari
kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.
b. Tahun 1830. Augusta Lady Byron menulis program komputer
yang pertama di dunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin
Analytical-nya. Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan
menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai
bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat
mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama
ENIAC I dibentuk.
c. Tahun 1837. Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan
bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang
dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang
menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan penerimaan informasi ini
mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan
ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh
masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.
d. Tahun 1940. Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam
bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan
pengiriman dan penerimaan dokumen – dokumen militer yang disimpan dalam bentuk
magnetic tape.
e. Tahun 1946. Komputer digital pertama di dunia ENIAC I
dikembangkan.
f. Tahun 1969. Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan
menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford),
University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan
50 Kbps.
g. Tahun 1973-1990. Istilah INTERNET
diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan
pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP
yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation
mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap
institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan
sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antaranya; DARPA,
ARPANET, DDN dan Internet Gateway.
4. Tahun Sekarang (1991 – Sekarang)
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali
terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran
dari para anggotanya. Pada tahun 1992 pembentukan komunitas Internet, dan
diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. Tahun 1993, NSF membentuk
InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan
penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi (oleh Network
Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General Atomics/CERFnet), pada tahun
1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam
segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari manusia. Tahun 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider
dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi
Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan
sistem dan alat yang lebih canggih.
B. Tujuan Dari Pengembangan Sistem Informasi
- Performance (kinerja), peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi dengan waktu yang secepat mungkin.
- Information (informasi), peningkatan kualitas dari informasi tersebut sehingga akan menentukan kebijakan dari organisasi.
- Economy, meningkatkan keuntungan dengan biaya yang minimum.
- Control (pengendalian), digunakan untuk mengontrol atau mendeteksi adanya kesalahan pada suatu sistem.
- Efficiency (efisiensi), pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.
- Service, peningkatan layanan oleh sebuah sistem.
C. Prinsip Dari Pengembangan Sistem Informasi
Ada beberapa prinsip yang mempengaruhi
perkembangan sistem informasi yaitu :
- Sistem yang digunakan adalah untuk manajemen.Yaitu sebuah sistem harus dapat mendukung segala kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
- Pemilik dan pengguna sistem harus terlibat dalam pengembangan. Keterlibatan pemilik pengguna sistem (system owner and user) adalah keharusan yang mutlak untuk keberhasilan pengembangan sistem.
- Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Modal yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi mutakhir. Seperti halnya dengan investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu semua alternatif yang ada harus diinvestigasi dan investasi yang terbaik harus bernilai.
- Tentukan tahapan pengembangan. Penahapan akan membuat proses pengembangan yang menjadi aktivitas – aktivitas yang lebih kecil lebih mudah dikelola dan diselesaikan.
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik. Orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem informasi harus merupakan orang yang terdidik tentang permaslahan – permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan.
- Proses pengambangan sistem tidak harus urut. Langkah – langkah harus dilakukan secara bersama – sama.
- Jangan takut membatalkan proyek. Keraguan untuk terus melanjtkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya dana ke dalam proyek ini hanya akan membunag dana dengan sia – sia.
- Dokumentasi. Dokumentasi sangat berguna untuk pengembangan sistem berikutnya. Dokumentasi seharusnya dilakukan dari awal pengembangan sistem sampai proses tersebutselesai dilakukan.
D. Tahap – Tahap Dari Pengembangan Sistem Informasi
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek – proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek – proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan – keuntungan yang diperoleh jika
proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang mencakup :
a. Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara
jelas dan tegas.
b. Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan
potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu
kesalahan, sehingga hal – hal demikian dapat dicegah sejak awal.
c. Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali
tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang
diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis
berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
d. Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat
pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.
2. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini,
yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis
mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya
langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi
yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki
dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus
bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik
yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut :
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
3. Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi
informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan
komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan
perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan
sebagainya.
Sementara itu, secara
paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi
akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait,
seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi
4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi
atau pengembangansistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis
merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang
bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi
dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi
inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama
dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen
proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat
efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap
konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
5. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling
kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di
dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru
didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover
(peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru. Pemberian pelatihan
(training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap
implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian
pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang
akan diterapkan.
6. Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri
setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus
dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi.
Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana
pemeliharaan sistem akan dikelola.
E. Tim Pengembang Sistem Informasi
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh
personal-personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
- Manajer Analis Sistem.
- Ketua Analis Sistem
- Analis Sistem Senior
- Analis Sistem Junior
- Pemrogram Aplikasi Senior
- Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila
sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan
dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
Bab III
Penutup
Untuk dapat menghasilkan sebuah informasi yang
baik dan akurat maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang baik
pula. Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah
data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan
manusia untuk menghasilkan informasi. Karena fungsi dari sistem informasi
itu adalah menyajikan atau memberikan infomasi, sehingga bila sistem tersebut
mengalami gangguan atau kerusakan maka sebuah informasi tidak akan disajikan
secara baik dan benar. Oleh karena itulah dibutuhkan pengembangan sistem
informasi guna memaksimalkan kinerja suatu sistem informasi.
Sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau
subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan
untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya.
Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita
tertulis atau sinyal elektronis.
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat
didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan
atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain
menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem
informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan,
menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.
Daftar Pustaka
- Putra, Y. M., (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
- http://ranifitriani00.blogspot.com/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html
- https://intanandini209.wordpress.com/2014/12/21/makalah-pengembangan-sistem-informasi/
- http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/pengembangan-sistem-informasi.html
- http://cheesterzone.blogspot.com/2012/10/konsep-pengembangan-sistem-informasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar