SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dampak Pemanfaatan Sistem E-Learning
Dosen
: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Oleh
:
RISNANDA JULIANA PUTRI
(43218110088)
REGULER
2
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya
penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Dampak Pemanfaatan Sistem E-Learning “.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Yananto
Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP., CAPF.
Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun siapa saja
yang ingin memahami evaluasi tentang Dampak
Pemanfaatan Sistem E-Learning.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 17 Desember 2019
Penulis
Risnanda
Juliana Putri
Abstrak
Proses
pembelajaran di jaman berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) seperti saat ini memungkinkan ketidakhadiran guru
dalam kelas. Proses pembelajaran tidak lagi bergantung pada guru sebagai
satu-satunya sumber belajar, dan dapat berlangsung kapan saja dan di mana saja.
Proses pembelajaran tidak lagi hanya berbentuk komunikasi verbal antara guru
dan siswa. Dengan pesatnya perkembangan TIK di dunia pendidikan, dengan
internet sebagai bagian integral di dalamnya, banyak lembaga pendidikan yang
menawarkan pembelajaran berbasis web, atau yang sering disebut dengan
pembelajaran online atau e-Learning. Jenis pembelajaran seperti ini tentu saja
membutuhkanpengelolaan yang baik dan maksimal, agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Dengan segala kemudahan dan kelebihan yang
diberikan aplikasi pembelajaran e-Learning, seyogyanya hal tersebut tidak
diartikan dengan menghilangkan atau menggantikan peran
seorang guru dalam pembelajaran. Perlu dipahami bahwa teknologi internet
hanyalah berperan sebagai media yang jika dimanfaatkan dalam pembelajaran akan
banyak membantu, tetapi penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran tidak
dapat mengambil alih seluruh peran seorang pengajar. Harus disadari juga
bahwayang menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran adalah tetap pendidikan
itu sendiri, yang di dalamnya terkandung interaksi, baik guru dengan siswa
maupun siswa dengan siswa. e-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target
waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh
sebuah program pendidikan. e-Learning merupakan salah satu bentuk metode
pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan
e-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia.
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu
kualitas pendidikan itu sendiri perlu ditingkatkan. Pendidikan yang berkualitas
sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan, termasuk kurikulum, pendidik, metode
pembelajaran, materi dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran.
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan dari pendidik kepada
peserta didik. Pesan akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik
dapat menangkap dan memahami isi pesan tersebut.
Proses pembelajaran dapat
berhasil dengan baik jika peserta didik diajak untuk melibatkan semua alat
inderanya, karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan
mengolah pesan semakin banyak pula pesan yang dapat dimengerti dan bertahan
lama dalam ingatan peserta didik. Dengan menggunakan media dalam penyampaian
pesan, maka peluang untuk menggunakan semua alat indera peserta didik lebih
banyak, sehingga penggunaan media sangat membantu dalam proses pembelajaran
agar berjalan dengan efektif dan efesian sesuai dengan tujuan pendidikan.
Salah satu media yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media yang berbasis komputer berupa
internet. Dengan internet peserta didik dapat mengakses materi yang diinginkan
dengan cepat. Proses pembelajaran dengan menggunakan media yang berbasis
internet ini dapat dikenal sebagai model pembelajaran e-Learning.
Model pembelajaran
elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam proses
belajar mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuansi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-Learning juga dapat
mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya
yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. E-Learning
merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat
student centered. Pemanfaatan e-Learning diharapkan dapat memotivasi
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari e-Learning?
2.
Apa
fungsi dan tujuan e-Learning?
3.
Apa
saja jenis e-Learning?
4.
Apa
saja kelebihan dan kekurangan e-Learning?
5.
Bagaimana
proses pengembangan e-Learning?
6.
Bagaimana
pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran?
7.
Bagaimana
penerapan e-Learning pada pembelajaran?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini
yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dari E-Learning, fungsi, tujuan, jenis
– jenis, kelebihan dan kekurangan, proses pengembangan, pemanfaatan, dan
penerapan dari E-Learning.
Literatur Teori
E-learning merupakan singkatan dari
electronic learning yang dewasa ini semakin banyak dikembangkan seiring
kemajuan teknologi komputer dan internet. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata
(2007: 206-207), e pada e-learning tidak hanya singkatan dari electronic saja
akan tetapi merupakan singkatan dari experience (pengalaman), extended
(perpanjangan), dan expended (perluasan).
Kata electronic dalam e-learning artinya memanfaatkan adanya
penambahan unsur teknologi pada proses belajar sehingga lebih melibatkan
berbagai perangkat keras, perangkat lunak, dan proses elektronik yang lain.
Maksud experience adalah membuka kesempatan yang luas dan variatif bagi seluruh
siswa untuk belajar, disesuaikan dengan kesediaan waktu; tempat; cara; bahan;
maupun lingkungan yang tersedia. Extended bermakna memperpanjang dan memperluas
kesempatan belajar bagi siswa, tidak terbatas pada program-program tertentu
tetapi merupakan proses yang berkelanjutan sepanjang hayat. Expanded memiliki
arti pembelajaran terbuka bagi setiap orang, bahan dan topik yang dibahas kemudian
menjadi lebih luas sehingga pembelajaran tidak akan terbentur pada ketersediaan
dana.
E-learning sangat berguna bagi siswa dalam
mempelajari materi pembelajaran karena dengan teknologi ini mereka dapat
belajar secara fleksibel dimanapun dan kapanpun dibutuhkan. Materi yang kurang
dipahami oleh siswa ketika di sekolah dapat dipelajari kembali melalui e-learning sehingga akan lebih
memudahkan siswa untuk memahami materi dengan lebih banyak waktu karena tidak
terbatas seperti di sekolah.
Menurut Rusman (2012: 293) e-learning merupakan segala aktivitas
belajar yang menggunakan bantuan teknologi elektronik. Melalui e-learning, pemahaman siswa tentang
sebuah materi tidak tergantung pada guru/instruktur tetapi dapat diperoleh dari
media elektronik. Teknologi elektronik yang banyak digunakan misalnya internet,
intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif
serta CD-ROM (Rusman, 2012: 291).
Pengertian tersebut didukung oleh
pendapat Elliot Masie, Cisco, dan Cornellia (Munir, 2009: 168) menyatakan
pengertian e-learning adalah
pembelajaran dimana bahan pembelajaran disampaikan melalui media elektronik
seperti internet, intranet, satelit, tv, CDROM, dan lain-lain. Jadi e-learning tidak hanya dapat dilakukan
dengan internet, banyak contoh media elektronik yang dapat digunakan, dan
internet merupakan salah satu bagian dari e-learning.
Matthew
Comerchero dalam E-Learning, Concepts
and Techniques (Bloomsburg, 2006) mendefinisikan: E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri
sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam
interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi
jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang
dapat diakses dariterminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan
sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet. Dari
definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar
dapat disebut sebagai suatu e-Learning
(Wahono, 2005, p. 1).
Bab II
Pembahasan
A.
Pengertian E –
Learning
E-Learning atau electronic learning
merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan
komputer dan media berbasis komputer. Media komputer yang dimaksud di sini
lebih berorientasi pada penggunaan teknologi komputer dan internet.
Organisasi Masyarakat Amerika
untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for Training
and Development/ASTD) memberikan definisi umum yang lebih spesifik terhadap
metode maupun media yang digunakan dalam proses e-Learning.
Definisi ini dimuat dalam situs web about-elearning.com. Definisi
tersebut menyatakan bahwa e-Learning merupakan proses dan
kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning),
pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), pendidikan
virtual (virtual education) dan/atau kolaborasi digital (digital
collaboration). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik
tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video
atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif dan CD-ROM. Definisi
ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-Learning bisa
bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan e-Learning tersebut
dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan
penggunaannya.
E-Learning merupakan sistem pembelajaran
yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan
pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup pembelajaran yang dilakukan dengan
media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. Secara formal
misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur
sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-Learning.
Dengan e-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di
layarnya bisa dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut
pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya
perusahaan konsultan yang bergerak dibidang penyedia jasa e-Learning untuk
umum. Sedang secara informal misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan
perusahaan yang mensosialisasikan untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti
ini gratis.
Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa pembelajaran elektronik (e-Learning)
merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, MAN,
WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh
berbagai bentuk layanan belajar elektronik lain.
B.
Fungsi dan Tujuan E – Learning
E-Learning sebagai suatu model
pembelajaran yang baru memiliki beberapa fungsi terhadap kegiatan pembelajaran
di dalam kelas (classroom instruction). Siahaan dalam Kamil (2010), memaparkan
fungsi e-Learning tersebut sebagai berikut :
1.
Suplemen.
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen atau tambahan apabila peserta didik
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi
peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran.
2.
Komplemen.
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima
siswa di dalam kelas (Lewis: 2002). Sebagai komplemen berarti materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement atau
remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional.
3.
Substitusi;
Beberapa perguruan tinggi di negara maju memberikan beberapa alternatif model
kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para
mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai
dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.
Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan
daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan, meningkatkan
partisipasi aktif dari para pembelajar, meningkatkan kemampuan belajar
mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat
merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan bidangnya
masing – masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru
untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan
berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik
hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan
wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan
satelit. Salah satu bagian dari kegiatan E-Learning yang menggunakan fasilitas
internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana
pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara langsung pada
waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak
jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya
pembelajaran yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap
saat, balk slang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai
peluang tersebut diatas rnasih menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan
iqfrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung
terhadap kelangsungan e-Learning. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang
dan tangangan media e-Learning, seperti pada media voice mail, audiotape,
audioconference, e-mail, online chat, web based education, videotape, satellite
videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast
television.
C.
Jenis – Jenis E – Learning
Berdasarkan definisi dari ASTD,
e-Learning bisa dibagi ke dalam empat jenis, yaitu :
1.
Web-Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Web) merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web” (Munir
2009:231). Dalam pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling
berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang
disediakan oleh situs web tersebut.
2.
Computer-Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer) bisa didefinisikan sebagai kegiatan
pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan
sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran
berbasis komputer merupakan “… program pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul,
tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.”
3.
Virtual
Education (Pendidikan Virtual) definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan
virtual merujuk kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah
lingkungan belajar di mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak
dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui
penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia,
pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima
mater-materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan
memanfaatkan teknologi yang sama.
4.
Digital
Collaboration (Kolaborasi Digital) adalah suatu kegiatan di mana para peserta
didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan
negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan
informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.
D.
Kelebihan dan Kekurangan E – Learning
E-Learning memiliki kelebihan tersendiri
bila dipandang sebagai sebuah alternatif untuk model pembelajaran konvensional.
Lebih lanjut, Riyana (2007: 22) menyebutkan kelebihan-kelebihan tersebut
sebagai berikut :
1.
Interactivity (Interaktifitas); tersedianya
jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous),
seperti chatting atau messenger atau tidak
langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau
buku tamu.
2.
Independency (Kemandirian); fleksibilitas
dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini
menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered
learning).
3.
Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber
belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan
Internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar
pada pembelajaran konvensional.
4.
Enrichment (Pengayaan); kegiatan
pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan,
memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video
streaming, simulasi dan animasi.
Kekurangan dari E –
Learning :
1.
Untuk
sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang
mahal untuk membangun e-Learning ini.
2.
Siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3.
Keterbatasan
jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan
e-Learning.
4.
Bagi
orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
5.
Materi
tidak sesuai dengan umur pebelajar.
6.
Pemanfaatan
hak cipta untuk tugas-tugas sekolah
7.
Perkembangan
yang tidak terprediksikan.
8.
Pengaksesan
yang memerlukan sarana tambahan.
9.
Kecepatan
mengakses yang tidak stabil.
10. Kurangnya pengontrolan
kualitas.
E.
Proses Pengembangan E – Learning
Pengembangan sebuah
aplikasi e-Learning hendaknya juga diarahkan agar mampu
memenuhi empat filosofi e-Learning seperti yang dikemukakan
Cisco dalam Rusman (2009: 198) sebagai berikut :
1.
e-Learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara online.
2.
e-Learning menyediakan seperangkat alat yang
dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional,
kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga
dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
3.
e-Learning tidak berarti menggantikan model
belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut
melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi
pendidikan.
4.
Kapasitas
peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk, isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat
penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik
yang pada gilirannya akan memberikan hasil yang baik.
F.
Pemanfaatan E – Learning Dalam Pembelajaran
1. Media
berbasis computer
Teknologi
komputer mengalami kemajuan pesat dan luar biasa, baik dari segi hardware maupu
softwarenya. Seiring berkembanganya program-program serta aplikasi yang dapat
dipasang, komputer memberikan kelebihan dalam berbagai bidang kegiatan
pembelajaran seperti untuk produksi media slide, media gerak dan media audio
visual. Kiranya dalam era sekarang ini seorang pendidik haruslah mampu
menguasai teknologi komputer, meski masih dalam taraf sederhana. Teknologi komputer
sangat membantu dalam menciptakan berbagai kreatifitas produksi media
pembelajaran, baik berupa gerak, audio maupun visual. Berbagai macam software
yang dapat digunakan antara lain Power Point, Macromedia Flash, Movie dan
lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai materi
pembelajaran baik eksak, sosial maupun materi agama selama seorang pendidik
bisa menyusunnya sesuai kebutuhan dan target-target materi dan pembelajaran
yang hendak dicapai, dan tentu tetap didasarkan pada pencapaian tiga ranah
peserta didik berikut ini :
1)
Ranah
Kognitif. Dalam pencapaian ranah kognitif komputer dapat digunakan untuk
mengajarkan konsep-konsep, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang
kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan sederhana
dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan.
2)
Ranah
Afektif. Ranah afektif bisa dicapai dengan menggunakan clip, film, suara atau
video yang isinya menggugah perasaan. Peserta didik diajak untuk menghayati
desain yang dibuat serta mengenalisis baik gambar atau suara.
3)
Ranah
Psikomotorik. Ranah psikomotorik dapat dicapai dengan komputer dengan bentuk
pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus
digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara
lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling
berat dan sebagainya.
2. Media
berbasis internet
1)
E-Mail.
Elekktronic Mail atau yang lebih dikenal dengan E-Mail yang dapat diartikan
“Surat Elektronik”, merupakan surat yang pengirimannya menggunakan sarana
elektronik yakni dengan menggunakan jaringan internet. Perlu diketahui bahwa
pesan yang dikirim berbentuk suatu dokumen atau teks bahkan gambar, tentunya
yang dapat diterima oleh komputer lain dengan sarana internet. Peserta didik
dapat menggunakan e-mail untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
tugas, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pendidik di luar kegiatan
belajar mengajar, dan dapat berkomunikasi lewat e-mail dengan teman-teman,
guru, maupun yang lainnya.
2)
Blog.
Istilah blog merupakan kependekan dari web blog. Jika diidentifikasi dari
penggalan katanya web dan log dapat diartikan sebagai “catatan perjalanan” yang
tersimpan dalam website. Blog dapat dijadikan website yang berisikan materi
pelajaran yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan foto, maupun
coretan warna warni yang membuatnya lebih menarik.
3)
Mesin
Pencarian (Search Engine). Search Engine adalah sebuah program yang dapat
diakses melalui internet yang berfungsi untuk membantu para pengguna dalam
mencari apa yang diinginkan, dengan kata lain search engine dirancang khusus
untuk menyimpan katalog dan menyusun daftar alamat berdasarkan topik tertentu.
G.
Penerapan E – Learning Dalam Pembelajaran
Pembelajaran
elektronik (e-Learning) telah dimulai pada tahun 1970-an. Kegiatan belajar yang
bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai e-Learning? Apakah
seseorang yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan melakukan
akses berbagai informasi (materi pembelajaran) dari internet dapat dikatakan
telah dikatakan e-Learning?. Setidaknya ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan
kegiatan belajar elektronik (e-Learning), yaitu :
1.
Kegiatan
pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (misalnya penggunaan
internet).
2.
Tersedianya
dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya
CD-Room, atau bahan cetak.
3.
Tersedianya
dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami
kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan
tersebut masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya : (a)
lembaga yang mengelola kegiatan e-Learning, (b) sikap positif dari peserta
didik dan pendidik/tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan
internet, (c) rancangan sistem pembelajaran yang dapat
dipelajari oleh setiap peserta didik, (d) sistem evaluasi terhadap kemajuan
atau perkembangan belajar peserta didik, dan (e) mekanisme umpan balik yang
dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Ada beberapa pertimbangan untuk
menggunakan e-Learning dewasa ini, antara lain :
1.
Harga
perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan
sebagai barang mewah).
2.
Peningkatan
kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan data semakin besar.
3.
Memperluas
akses atau jaringan komunikasi.
4.
Memperpendek
jarah dan mempermudah komunikasi.
5.
Mempermudah
pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Model pembelajaran
elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam proses
belajar mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuansi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-Learning juga dapat
mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya
yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. E-Learning
merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat
student centered. Pemanfaatan e-Learning diharapkan dapat memotivasi
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
E-Learning merupakan sistem pembelajaran
yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan
pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup pembelajaran yang dilakukan dengan
media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. Secara formal
misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur
sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-Learning.
Dengan e-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di
layarnya bisa dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut
pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya
perusahaan konsultan yang bergerak dibidang penyedia jasa e-Learning untuk
umum. Sedang secara informal misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan
perusahaan yang mensosialisasikan untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti
ini gratis.
Tujuan
e-Learning adalah
untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang
diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar,
meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi
pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para
pembelajar sesuai dengan bidangnya masing – masing. e-Learning merupakan
alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi,
seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan
seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi
seperti radio, telepon, dan satelit.
Daftar Pustaka
- "Putra, Y. M., (2018). Pengenalan E-Learning. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana".
- http://43217120002.blog.mercubuana.ac.id/2019/07/03/dampak-pemanfaatan-sistem-e-learning/
- http://westalqornicenter.blogspot.com/2014/11/e-learning.html
- https://www.silabus.web.id/e-learning/
- https://www.academia.edu/39749761/ARTIKEL_DAMPAK_PEMANFAATAN_SISTEM_E-LEARNING_UNTUK_MENINGKATKAN_KUALITAS_SDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar