Minggu, 15 Desember 2019

Dampak Pemanfaatan Sistem E-Learning

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dampak Pemanfaatan Sistem E-Learning
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

 
Oleh :
RISNANDA JULIANA PUTRI
(43218110088)


REGULER 2
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Dampak Pemanfaatan Sistem E-Learning “. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP., CAPF.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun siapa saja yang ingin memahami evaluasi tentang Dampak Pemanfaatan Sistem E-Learning.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 17 Desember 2019
Penulis


Risnanda Juliana Putri




Abstrak

Proses pembelajaran di jaman berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi  (TIK) seperti saat ini memungkinkan ketidakhadiran guru dalam kelas. Proses pembelajaran tidak lagi bergantung pada guru sebagai satu-satunya sumber belajar, dan dapat berlangsung kapan saja dan di mana saja. Proses pembelajaran tidak lagi hanya berbentuk komunikasi verbal antara guru dan siswa. Dengan pesatnya perkembangan TIK di dunia pendidikan, dengan internet sebagai bagian integral di dalamnya, banyak lembaga pendidikan yang menawarkan pembelajaran berbasis web, atau yang sering disebut dengan pembelajaran online atau e-Learning. Jenis pembelajaran seperti ini tentu saja membutuhkanpengelolaan yang baik dan maksimal, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dengan segala kemudahan dan kelebihan yang diberikan aplikasi pembelajaran e-Learning, seyogyanya hal tersebut tidak diartikan dengan menghilangkan atau menggantikan peran seorang guru dalam pembelajaran. Perlu dipahami bahwa teknologi internet hanyalah berperan sebagai media yang jika dimanfaatkan dalam pembelajaran akan banyak membantu, tetapi penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran tidak dapat mengambil alih seluruh peran seorang pengajar. Harus disadari juga bahwayang menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran adalah tetap pendidikan itu sendiri, yang di dalamnya terkandung interaksi, baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. e-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. e-Learning merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.




Bab I

Pendahuluan

     A.   Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kualitas pendidikan itu sendiri perlu ditingkatkan. Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan, termasuk kurikulum, pendidik, metode pembelajaran, materi dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta didik. Pesan akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan memahami isi pesan tersebut.
Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika peserta didik diajak untuk melibatkan semua alat inderanya, karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah pesan semakin banyak pula pesan yang dapat dimengerti dan bertahan lama dalam ingatan peserta didik. Dengan menggunakan media dalam penyampaian pesan, maka peluang untuk menggunakan semua alat indera peserta didik lebih banyak, sehingga penggunaan media sangat membantu dalam proses pembelajaran agar berjalan dengan efektif dan efesian sesuai dengan tujuan pendidikan.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media yang berbasis komputer berupa internet. Dengan internet peserta didik dapat mengakses materi yang diinginkan dengan cepat. Proses pembelajaran dengan menggunakan media yang berbasis internet ini dapat dikenal sebagai model pembelajaran e-Learning. 
Model pembelajaran elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuansi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. E-Learning merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

     B.   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari e-Learning?
2.      Apa fungsi dan tujuan e-Learning?
3.      Apa saja jenis e-Learning?
4.      Apa saja kelebihan dan kekurangan e-Learning?
5.      Bagaimana proses pengembangan e-Learning?
6.      Bagaimana pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran?
7.      Bagaimana penerapan e-Learning pada pembelajaran?

     C.   Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dari E-Learning, fungsi, tujuan, jenis – jenis, kelebihan dan kekurangan, proses pengembangan, pemanfaatan, dan penerapan dari E-Learning.

Literatur Teori

E-learning merupakan singkatan dari electronic learning yang dewasa ini semakin banyak dikembangkan seiring kemajuan teknologi komputer dan internet. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 206-207), e pada e-learning tidak hanya singkatan dari electronic saja akan tetapi merupakan singkatan dari experience (pengalaman), extended (perpanjangan), dan expended (perluasan).
Kata electronic dalam e-learning artinya memanfaatkan adanya penambahan unsur teknologi pada proses belajar sehingga lebih melibatkan berbagai perangkat keras, perangkat lunak, dan proses elektronik yang lain. Maksud experience adalah membuka kesempatan yang luas dan variatif bagi seluruh siswa untuk belajar, disesuaikan dengan kesediaan waktu; tempat; cara; bahan; maupun lingkungan yang tersedia. Extended bermakna memperpanjang dan memperluas kesempatan belajar bagi siswa, tidak terbatas pada program-program tertentu tetapi merupakan proses yang berkelanjutan sepanjang hayat. Expanded memiliki arti pembelajaran terbuka bagi setiap orang, bahan dan topik yang dibahas kemudian menjadi lebih luas sehingga pembelajaran tidak akan terbentur pada ketersediaan dana.
E-learning sangat berguna bagi siswa dalam mempelajari materi pembelajaran karena dengan teknologi ini mereka dapat belajar secara fleksibel dimanapun dan kapanpun dibutuhkan. Materi yang kurang dipahami oleh siswa ketika di sekolah dapat dipelajari kembali melalui e-learning sehingga akan lebih memudahkan siswa untuk memahami materi dengan lebih banyak waktu karena tidak terbatas seperti di sekolah.
Menurut Rusman (2012: 293) e-learning merupakan segala aktivitas belajar yang menggunakan bantuan teknologi elektronik. Melalui e-learning, pemahaman siswa tentang sebuah materi tidak tergantung pada guru/instruktur tetapi dapat diperoleh dari media elektronik. Teknologi elektronik yang banyak digunakan misalnya internet, intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-ROM (Rusman, 2012: 291).
Pengertian tersebut didukung oleh pendapat Elliot Masie, Cisco, dan Cornellia (Munir, 2009: 168) menyatakan pengertian e-learning adalah pembelajaran dimana bahan pembelajaran disampaikan melalui media elektronik seperti internet, intranet, satelit, tv, CDROM, dan lain-lain. Jadi e-learning tidak hanya dapat dilakukan dengan internet, banyak contoh media elektronik yang dapat digunakan, dan internet merupakan salah satu bagian dari e-learning.
Matthew Comerchero dalam E-Learning, Concepts and Techniques (Bloomsburg, 2006) mendefinisikan: E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dariterminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning (Wahono, 2005, p. 1).



Bab II 
Pembahasan

     A.   Pengertian E – Learning
E-Learning atau electronic learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Media komputer yang dimaksud di sini lebih berorientasi pada penggunaan teknologi komputer dan internet.
Organisasi Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for Training and Development/ASTD) memberikan definisi umum yang lebih spesifik terhadap metode maupun media yang digunakan dalam proses e-Learning. Definisi ini dimuat dalam situs web about-elearning.com. Definisi tersebut menyatakan bahwa e-Learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), pendidikan virtual (virtual education) dan/atau kolaborasi digital (digital collaboration). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif dan CD-ROM. Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-Learning bisa bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan e-Learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya.  
E-Learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. Secara formal misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-Learning.
Dengan e-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di layarnya bisa dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya perusahaan konsultan yang bergerak dibidang penyedia jasa e-Learning untuk umum. Sedang secara informal misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan perusahaan yang mensosialisasikan untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti ini gratis.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, MAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar elektronik lain.

     B.   Fungsi dan Tujuan E – Learning
E-Learning sebagai suatu model pembelajaran yang baru memiliki beberapa fungsi terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction). Siahaan dalam Kamil (2010), memaparkan fungsi e-Learning tersebut sebagai berikut :
1.      Suplemen. Dikatakan berfungsi sebagai suplemen atau tambahan apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran.
2.      Komplemen. Dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis: 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
3.      Substitusi; Beberapa perguruan tinggi di negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.

Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan bidangnya masing – masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan E-Learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai peluang tersebut diatas rnasih menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-Learning. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tangangan media e-Learning, seperti pada media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education, videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast television.

     C.   Jenis – Jenis E – Learning
Berdasarkan definisi dari ASTD, e-Learning bisa dibagi ke dalam empat jenis, yaitu :
1.      Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web) merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web” (Munir 2009:231). Dalam pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.
2.      Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer) bisa didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “… program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.”
3.      Virtual Education (Pendidikan Virtual) definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar di mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama.
4.      Digital Collaboration (Kolaborasi Digital) adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.

     D.   Kelebihan dan Kekurangan E – Learning
E-Learning memiliki kelebihan tersendiri bila dipandang sebagai sebuah alternatif untuk model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut, Riyana (2007: 22) menyebutkan kelebihan-kelebihan tersebut sebagai berikut :
1.      Interactivity (Interaktifitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
2.      Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).
3.      Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan Internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
4.      Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi.  

Kekurangan dari E – Learning :
1.      Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-Learning ini.
2.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3.      Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-Learning.
4.      Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
5.      Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.
6.      Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas sekolah
7.      Perkembangan yang tidak terprediksikan.
8.      Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan.
9.      Kecepatan mengakses yang tidak stabil.
10.  Kurangnya pengontrolan kualitas. 

     E.   Proses Pengembangan E – Learning
Pengembangan sebuah aplikasi e-Learning hendaknya juga diarahkan agar mampu memenuhi empat filosofi e-Learning seperti yang dikemukakan Cisco dalam Rusman (2009: 198) sebagai berikut :
1.      e-Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara online.
2.      e-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
3.      e-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
4.      Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk, isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik yang pada gilirannya akan memberikan hasil yang baik.

     F.    Pemanfaatan E – Learning Dalam Pembelajaran
1.      Media berbasis computer
Teknologi komputer mengalami kemajuan pesat dan luar biasa, baik dari segi hardware maupu softwarenya. Seiring berkembanganya program-program serta aplikasi yang dapat dipasang, komputer memberikan kelebihan dalam berbagai bidang kegiatan pembelajaran seperti untuk produksi media slide, media gerak dan media audio visual. Kiranya dalam era sekarang ini seorang pendidik haruslah mampu menguasai teknologi komputer, meski masih dalam taraf sederhana. Teknologi komputer sangat membantu dalam menciptakan berbagai kreatifitas produksi media pembelajaran, baik berupa gerak, audio maupun visual. Berbagai macam software yang dapat digunakan antara lain Power Point, Macromedia Flash, Movie dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai materi pembelajaran baik eksak, sosial maupun materi agama selama seorang pendidik bisa menyusunnya sesuai kebutuhan dan target-target materi dan pembelajaran yang hendak dicapai, dan tentu tetap didasarkan pada pencapaian tiga ranah peserta didik berikut ini :
1)      Ranah Kognitif. Dalam pencapaian ranah kognitif komputer dapat digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan.
2)      Ranah Afektif. Ranah afektif bisa dicapai dengan menggunakan clip, film, suara atau video yang isinya menggugah perasaan. Peserta didik diajak untuk menghayati desain yang dibuat serta mengenalisis baik gambar atau suara.
3)      Ranah Psikomotorik. Ranah psikomotorik dapat dicapai dengan komputer dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
2.      Media berbasis internet
1)      E-Mail. Elekktronic Mail atau yang lebih dikenal dengan E-Mail yang dapat diartikan “Surat Elektronik”, merupakan surat yang pengirimannya menggunakan sarana elektronik yakni dengan menggunakan jaringan internet. Perlu diketahui bahwa pesan yang dikirim berbentuk suatu dokumen atau teks bahkan gambar, tentunya yang dapat diterima oleh komputer lain dengan sarana internet. Peserta didik dapat menggunakan e-mail untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tugas, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pendidik di luar kegiatan belajar mengajar, dan dapat berkomunikasi lewat e-mail dengan teman-teman, guru, maupun yang lainnya. 
2)      Blog. Istilah blog merupakan kependekan dari web blog. Jika diidentifikasi dari penggalan katanya web dan log dapat diartikan sebagai “catatan perjalanan” yang tersimpan dalam website. Blog dapat dijadikan website yang berisikan materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan foto, maupun coretan warna warni yang membuatnya lebih menarik.
3)      Mesin Pencarian (Search Engine). Search Engine adalah sebuah program yang dapat diakses melalui internet yang berfungsi untuk membantu para pengguna dalam mencari apa yang diinginkan, dengan kata lain search engine dirancang khusus untuk menyimpan katalog dan menyusun daftar alamat berdasarkan topik tertentu.

     G.  Penerapan E – Learning Dalam Pembelajaran
Pembelajaran elektronik (e-Learning) telah dimulai pada tahun 1970-an. Kegiatan belajar yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai  e-Learning? Apakah seseorang yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan melakukan akses berbagai informasi (materi pembelajaran) dari internet dapat dikatakan telah dikatakan e-Learning?. Setidaknya ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-Learning), yaitu :
1.      Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (misalnya penggunaan internet).
2.      Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya CD-Room, atau bahan cetak.
3.      Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan.

Di samping ketiga persyaratan tersebut masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya : (a) lembaga yang mengelola kegiatan e-Learning, (b) sikap positif dari peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,    (c) rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari oleh setiap peserta didik, (d) sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta didik, dan (e) mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.

Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-Learning dewasa ini, antara lain :
1.      Harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah).
2.      Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar.
3.      Memperluas akses atau jaringan komunikasi.
4.      Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi.
5.      Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.




Bab III

Penutup

Kesimpulan
Model pembelajaran elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuansi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. E-Learning merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
E-Learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. Secara formal misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-Learning.
Dengan e-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di layarnya bisa dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya perusahaan konsultan yang bergerak dibidang penyedia jasa e-Learning untuk umum. Sedang secara informal misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan perusahaan yang mensosialisasikan untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti ini gratis.
Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan bidangnya masing – masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit.


Daftar Pustaka


  1. "Putra, Y. M., (2018). Pengenalan E-Learning. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. JakartaFEB-Universitas Mercu Buana".
  2. http://43217120002.blog.mercubuana.ac.id/2019/07/03/dampak-pemanfaatan-sistem-e-learning/
  3. http://westalqornicenter.blogspot.com/2014/11/e-learning.html 
  4. https://www.silabus.web.id/e-learning/ 
  5. https://www.academia.edu/39749761/ARTIKEL_DAMPAK_PEMANFAATAN_SISTEM_E-LEARNING_UNTUK_MENINGKATKAN_KUALITAS_SDM 






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak Pemanfaatan Blog dan Database

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dampak Pemanfaatan Blog dan Database Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Oleh : RISNANDA JUL...